Sabtu, 01 Maret 2014

PUISI



Terang dalam Gelap

                karya Euis damayanti
Disaat malam tiba
Aku terdiam menatap kesunyian
Desiran angin malam mengiris
Menyimpan desakan air mata
Hingga meluruh meneteskan
Dalam puing kesakitan
Aku termenung pada dinding kehancuran
Aku tak sanggup hadapi semua
Aral-aral kehidupan terus menghadang
Membuatku sulit mencari tumpuan
Dalam kesakitan yang mendalam
Kutitipkan doa dan harapanku
Pada angin yang berhembus kencang
Agar cepat sampai dan kau rasakan
Dalam letih yang kurasakan
Semakin ku merasa bosan
Ku harap aka nada lentera
Yang menuntun dalam setiap langkah
Dan kau menghampiri dengan sinarmu
Membangkitkan jiwa yang redup
Hadirmu seindah larik pelangi
Seusai hujan menyiram bumi :)

Ini puisi sengaja dibuat untuk tugas Praktik Bahasa Indonesia (rabu 5 maret 2014)
Oy Puisi terinspirasi dari dia :) 

1 komentar:

Untuk Sebuah nama yang tak sempat bersama

Aku mencintaimu dan kaupun begitu  tak peduli sekuat apa kita ingin menyatu, kita tetap aku dan kamu untuk semua angan yang kemar...